1. Optimalkan Desain Bagian
Sederhanakan Ketebalan Dinding dan Fitur Jero:Atur ketebalan dinding minimal 0,8 mm untuk logam dan 1,5 mm untuk plastik untuk menghindari penyimpangan. Jaga kedalaman rongga dalam rasio kedalaman-ke-lebar 3: 1 untuk akses yang lebih baik dan jarak celah.
Mengoptimalkan Geometri dan Fitur Permukaan yang Kompleks:Ganti fitur yang terlalu rumit dengan geometri yang lebih sederhana di mana saja mungkin. Gunakan perangkat lunak CAM khusus seperti HyperMill atau Mastercam untuk menghasilkan jalur alat yang efisien yang meminimalkan perubahan pengaturan dan meningkatkan presisi pemesinan.
Kurangi Rongga Internal dan Fitur Akses Terbatas:Pisahkan bagian menjadi bagian moduler yang dapat dimesin secara terpisah dan dirakit kemudian. Untuk rongga yang tidak dapat dihindari, gunakan alat dengan jangkauan panjang dan simulasi jalur alat dengan perangkat lunak seperti Fusion 360 untuk mengoptimalkan strategi pemotongan.
Hindari Fitur yang Terlalu Kecil:Redesain bagian untuk menghilangkan fitur yang lebih kecil dari 2,5 mm jika memungkinkan. Untuk fitur mikro yang tidak dapat dihindari, pertimbangkan metode alternatif seperti mikro-EDM atau pemotongan laser.
2. Pilih Bahan dan Pemasok yang Tepat
Pilih bahan yang sesuai untuk mesin dalam jumlah besar dan kinerja konsisten. Kerjasama dengan pemasok yang andal yang dapat menyediakan bahan mentah dalam jumlah besar untuk menghindari penundaan produksi.
3. Kembangkan Pemrograman CNC dan Jalur Alat yang Efisien
Buat program CNC yang dioptimalkan untuk kecepatan, akurasi, dan perubahan alat minimal. Gunakan perangkat lunak CAM untuk menghasilkan jalur alat yang efisien, mengurangi waktu siklus dan mengoptimalkan strategi pemotongan.
4. Siapkan Fiksing Kapasitas Tinggi
Desain dan pasang alat penjepit kerja khusus atau jig yang dapat memegang beberapa bagian atau bahan mentah sekaligus, memungkinkan pemrosesan lebih cepat. Pastikan alat penjepit tersebut tahan lama dan mampu menahan beban berulang dari produksi massal.
5. Implementasikan Perubahan Alat Otomatis
Pasang mesin CNC dengan pengganti alat otomatis (ATC) yang dilengkapi semua alat yang diperlukan untuk siklus produksi. Optimalisasi manajemen umur alat dengan menggunakan alat tahan aus dan menggantinya berdasarkan data penggunaan.
6. Uji dan Validasi Proses Produksi
Jalankan batch awal untuk menguji program CNC, jalur alat, dan setup penjepit kerja. Periksa bagian untuk keakuratan, sesuaikan pengaturan jika diperlukan, dan pastikan standar kualitas terpenuhi secara konsisten.
7. Automatisasi Pengangkutan dan Pembongkaran Bagian
Gunakan peralatan otomatis seperti lengan robotik atau sistem konveyor untuk memuat bahan mentah dan membongkar bagian jadi guna mengurangi intervensi manusia. Sistem otomatis dapat mengurangi waktu tunggu antar batch, meningkatkan kecepatan produksi keseluruhan.
8. Implementasikan Sistem Pemantauan Real-Time
Pasang sensor dan sistem pemantauan pada mesin CNC untuk melacak aus alat, kinerja mesin, dan kualitas bagian. Data real-time membantu mendeteksi masalah lebih awal, mengurangi waktu downtime, dan memastikan konsistensi dalam volume tinggi.
9. Lakukan Pemeriksaan Kualitas Berkala
Periksa bagian secara teratur pada interval tertentu untuk memastikan mereka memenuhi spesifikasi. Gunakan alat kontrol kualitas dalam proses, seperti sistem probing, untuk membuat penyesuaian secara langsung dan menjaga kualitas tinggi.
10. Optimalisasi dan Jaga Mesin Secara Teratur
Jadwalkan perawatan rutin untuk memastikan mesin CNC tetap berada dalam kondisi kerja optimal. Awasi umur alat dan ganti alat jika diperlukan untuk mencegah cacat akibat aus alat.
11. Standarisasi Dokumentasi untuk Repeatabilitas
Dokumentasikan semua aspek proses, termasuk program CNC, pengaturan fixture, daftar alat, dan kriteria pemeriksaan. Dokumentasi ini memastikan repeatabilitas dan menyederhanakan produksi masa depan untuk bagian yang sama atau serupa.
12. Implementasikan Praktik Lean Manufacturing
Secara terus-menerus tinjau dan tingkatkan proses untuk menghilangkan limbah, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan produktivitas. Praktik lean, seperti meminimalkan waktu setup dan mengoptimalkan aliran material, dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi produksi massal.